Rabu, 26 Oktober 2011

TIPS MEMPERCEPAT LOADING FIREFOX


Tips Mempercepat Loading Firefox
Bagi pecinta firefox, tips untuk mempercepat loading firefox disini perlu diterapkan, yah seperti saya ini yang memang penggemar firefox, sekedar untuk download dan upload file hehe, dibandingin dengan browser besutan saingan lainnya seperti Internet Explorer, Opera, Safari, Chrome, dan sebagainya. Tahukah anda sebenarnya firefox ini kalau setingan defaultnya beratttt banget loadingnya dan satu lagi dia menggunakan resource memory komputer dengan sangat rakusnya. Komputer saya saja bisa memakan 150.000 K memori hanya untuk firefox, apalagi kalau anda sering banyak membuka tab-tab dalam satu firefox. La saya saja kalau lagi browsing neh.. bisa 10 tabs saya buka semua, bahkan bisa lebih dari itu, ya gitu deh.. ngirit waktu dikit daripada saya harus buka satu-persatu alamat web. Namun ya ujung-ujungnya.. komputer saya jadi terasa lambat dan web lama kebukanya.
Sekedar berbagi saja, karena saya juga mendapatkannya dari internet, berikut trik cara tune up biar firefox kita menjadi kenceng sekencang komeng dengan yamahanya. Saya sendiri merasakan efek dahsyat dari trick yang saya lakukan ini. Membuka web jadi lebih cepat, loadingnya ngga lama, jadi semakin cinta sama firefox.
TUTORIAL DIMULAI:
Untuk memulainya, buka software web browser firefox anda. Di kolom alamat / address bar ketik
about:config
Biasanya setelah terbuka, akan muncul peringatan seperti dibawah ini.
This Might Void Your Warantty!
Changing this advanced setting can be harmfull to the stability, security and performance of this application. You should only continue if you are sure of what you are doing.
Klik saja I’ll be carefull, I Promise!. Anda akan segera masuk ke halaman config firefox. Untuk mengabaikan peringatan ini lagi di lain waktu, uncentang atau hapus select Show this warning next time.
1. Tweak Pertama
Pada Filter bar ketik: network.http.pipelining
Kemudian, klik dua kali pada baris yang menunjukkan nama preferensi yang sama. Double Click akan mengubah nilainya dari false menjadi true.
2. Tweak Kedua
Pada Filter bar ketik: network.http.pipelining.maxrequests
Kemudian, klik dua kali pada baris yang menunjukkan nama preferensi yang sama dan ubahlah dari nilai 4 ke ke angka yang lebih tinggi, dari 10 hingga 30. Saya mengesetnya 30.
3. Tweak Ketiga
Pada Filter bar ketik: network.http.proxy.pipelining
Kemudian, klik dua kali pada baris yang menunjukkan nama preferensi yang sama. Double Click akan mengubah nilainya dari false menjadi true.
4. Tweak Keempat
Pada Filter bar ketik:network.dns.disableIPv6
Kemudian, klik dua kali pada baris yang menunjukkan nama preferensi yang sama. Double Click akan mengubah nilainya dari false menjadi true.
5. Tweak Kelima
Pada Filter bar ketik: plugin.expose_full_path
Kemudian, klik dua kali pada baris yang menunjukkan nama preferensi yang sama. Double Click akan mengubah nilainya dari false menjadi true.
6. Tweak Keenam
Pada Filter bar ketik: network.protocol-handler.external.ms-help
Kemudian, klik dua kali pada baris yang menunjukkan nama preferensi yang sama. Double Click akan mengubah nilainya dari false menjadi true.
Setelah itu, Anda buat Preferensi Nama baru dengan Nilai integer. Untuk melakukannya, klik-kanan pada baris network.protocol-handler.external.ms-help dan pilih Preferensi Nama New -> Integer.
Dalam kotak dialog New integer value ketik: nglayout.initialpaint.delay
dan klik OK. Kemudian di kotak dialog New integer Value ketik 0 (baca: Nol) dan klik OK.
7. Tweak Ketujuh
Masih di baris: network.protocol-handler.external.ms-help
Sekarang buat lagi Preferensi Nama baru dengan Nilai integer. Untuk melakukannya, klik-kanan pada baris network.protocol-handler.external.ms-help dan pilih Preferensi Nama New -> Integer.
Dalam kotak dialog New integer value ketik: content.notify.backoffcount
dan klik OK. Kemudian di kotak dialog New integer Value ketik 5 (baca: lima) dan klik OK.
8. Tweak Kedelapan
Masih di baris: network.protocol-handler.external.ms-help
Sekarang buat lagi Preferensi Nama baru dengan Nilai integer. Untuk melakukannya, klik-kanan pada baris network.protocol-handler.external.ms-help dan pilih Preferensi Nama New -> Integer.
Dalam kotak dialog New integer value ketik: ui.submenuDelay
dan klik OK. Kemudian di kotak dialog New integer Value ketik 0 (baca: nol) dan klik OK.
Selesai Deh…. Jangan lupa untuk merestart ulang firefox anda. Buka kembali firefox anda dan lihat seberapa besar perubahan firefox yang anda rasakan. Silahkan berkomentar kalau sudah menggunakan trik ini.

Senin, 24 Oktober 2011

naskah teater

“NOSTAGIA HITAM PUTIH”

NASKAH: M. Sinar Hadi (Dosen UNJ) /
SUTRADARA: Muhammad Rain (Pimpinan Umum Teater Langsa)
Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=405762717227

Putaran 1
DI GERBANG SEKOLAH. PAGI HARI. DAN SETIAP SAAT TERJADI. SEKELOMPOK SISWA-SISWI BERDIRI DENGAN SANTAI SAMBIL MENGUCAPKAN SALAM KEPADA BAPAK DAN IBU GURU YANG LEWAT DI HADAPANNYA.
“Selamat pagi, Pak, selamat pagi, Bu, selamat pagi semua!”
BEL BERBUNYI TIGA KALI. SEMUA SISWA DAN SISWI BERHAMBURAN MASUK MENUJU KELASNYA MASING-MASING. DAN TUGAS AKHIR PENJAGA GERBANG SEKOLAH MENUTUP PINTU GERBANG.
“Jangan ditutup, Pak!”
“Siapa kamu?”
“Jumena, Pak. Pak Robert lupa, ya dengan saya?”
“Ya, lupa lah. Setiap tahun berganti siswa. Apalagi saya hanya seorang penjaga pintu sekolah.”
“Ya, Pak. Saya Jumena, lulusan tahun 1945. saya dulu kelas 3 IPA.”
“Wah, nggak logis. Jadi nggak lucu, deh.”
“Ya, nggak apa-apa. Saya datang ke sekolah bukan untuk melucu, tapi sekedar bernostalgia. Pak Robert…siapa…..?”
“Robert De Niro.”
“Ya, Robert De Niro. Saya ingat. Bapak masih ingat cerita-cerita tentang anak-anak dan guru-guru di sini?”
“Masih lah. Ini saya punya bukunya. Semua catatan ada di sini.”
“Kalau saya sudah lupa, Pak.”
“Itulah kelebihan murid. Setelah lulus dari sekolah pasti lupa dengan sekolahnya, pesuruh sekolahnya, dan yang utama lupa dengan gurunya.”
“Tapi, saya memang lupa. Saya baru jatuh dari mobil BMW saya. Jadi saya lupa ingatan. Semua memori saya hilang.”
“Ya, saya hanya pesuruh sekolah. Maklum. Kalau siswa banyak alasan. Karena memang banyak cara untuk melupakan.”
“Terima kasih atas pengertiannya, sekarang ceritakan dong, Pak!”
“Baik, saya akan bercerita. Semoga ingatan kamu dapat pulih kembali.”
PESURUH SEKOLAH MULAI MEMBUKA BUKU CERITANYA. DIA MENGEBAT-NGEBET HALAMAN DEMI HALAMAN, SEPERTINYA MENCARI HALAMAN DENGAN CERITA-CERITA YANG MENARIK.
Halaman pertama. Nostalgia lapangan olah raga.
TAMPAK ANAK-ANAK KELAS IPS SEDANG MENUJU LAPANGAN. MEREKA BERLARI-LARI MENGIKUTI GURU OLAH RAGA.
GURU 1 : nah anak-anak, jangan duduk dulu setelah berlari!
SISWA 1 : emangnya kenapa, Pak?
GURU 1 : berarti kamu capek.
SISWA 2 : ya, jelaslah, Pak, yang namanya habis lari pasti capek.
GURU 1 : anak-anak olah raga itu sangat penting. Artinya kita harus
selalu menjaga kesehatan. Artinya kesehatan itu tidak
dapat dibeli dengan uang, dengan harta kekakayaan.
Artinya…
SISWA 3 : nggak punya duit buat ke dokter, Pak!
GURU 1 : geblek kamu. Dikasih tau malah ngeyel. Artinya kamu itu
berani menentang guru. Artinya menentang guru itu salah.
Artinya salah itu berdosa. Artinya …
SISWA 4 : dosa itu benjol!
GURU 1 : geblek kamu ngomong seenaknya saja. Artinya kamu itu
bicara tidak dipikir. Artinya mulut kamu tidak ada filternya.
Artinya…
SISWA 5 : mulutnya kagak ada saringannya!
SEMUA SISWA TERTAWA.
GURU 1 : geblek kamu! Artinya…
SISWA 1 : artinya…
SISWA 3 : kapan olah raganya, Pak! Ceramah melulu!
GURU 1 : sabar, olah raga itu harus pakai pemanasan. Artinya
warming up. Artinya ….
( MERUNDUK MENGAMBIL BOLA )
SEMENTARA SISWA-SISWI SUDAH TIDAK ADA DI TEMPAT. GURU 2 TERKEJUT.
GURU 1 : loh, pada ke mana itu anak-anak! Geblek dasar! O, itu
,mereka sedang olah raga di sawah!
GURU 2 MENUJU KE SAWAH UNTUK MELIHAT ANAK-ANAK YANG BEROLAH RAGA. TETAPI TERNYATA YANG DILIHAT BUKAN SISWA-SISWI KELAS IPS YANG SEDANG BEROLAH RAGA MELAINKAN SEPASANG SISWA YANG SEDANG BERPACARAN DI SAWAH.
ACONG : lihat! Deburan ombak itu!
ACING : Cong! Mana ada ombak? Kita lagi pacaran di sawah tau!
ACONG : Dan burung-burung camar itu!
ACING : Cong! Mana ada burung camar? Kita lagi pacaran di sawah!
ACONG : Yah, kita ngebayangin aja udah cukup, kok.
PERASAAN MEREKA YANG SEDANG MELAYANG-LAYANG DI UDARA TIBA-TIBA BUYAR DIHEMPAS SUARA IBU GURU YANG MEMERGOKI MEREKA BERPACARAN.
GURU 1 : Bagus! Di kelas mana ada ombak, mana ada burung, mana
Ada pelajaran. Acooooongggggg, Aciiiinnngggg. Bisanya
Cuma pacaran aja! Belajar kagak pernah bener! Otaknya
bebel! Bagaimana mau lulus ujian! Ingat ya, lima, lima, lima,
rata-ratanya kamu baru bisa lulus! Balik ke kelas!
ACONG DAN ACING SEPERTI WIROK YANG KEPERGOK SIAP DIGOROK KARENA SUDAH MELANGGAR PERATURAN SEKOLAH. PACARAN PADA JAM BELAJAR BERLANGSUNG.
GURU EXIT.
MUSIK : FADE IN – FADE OUT
Halaman kedua. Nostalgia si banci kaleng.
SILVIA SEPERTI BIASANYA BERLARI-LARI TIDAK KERUAN, MONCAR-MANDIR KECENTILAN MENCARI PERHATIAN SETIAP ORANG.
SILVIA : selamat pagi, teman-teman. Hari ini bagaimana
penampilan eke? OB, kan? Oke Banget gitu.
MARKONA : wah, betul! Oksbang deh lo! Kaya tutup botol kecap
tau!
SILVIA : eh, Kona, Markona! Ye kayanye sentiment deh sama
eke. Awas ye, eke kagak sampein salam loh, sama si
Jumena, cowok yang serba gede tau!
MARKONA : eh, siape loh, berani-berani ngatur gue!
SILVIA : eh, gue tuh SILVIA DASYARIFA SUKARELAWATI
AJRUT-AJRUT, hobinya ngegosip, cita-cita kalo
lulus mau jadi pragawati harapan bangsa dan negara,
terutama harapan cucok-cucok, kebiasaan maunye
nolongin orang, mau nggak loh gue tolongin!
MARKONA : ya, udeh. Serius loh nolongin gue? Awas ye kalo gagal,
muke lo gue ganti sama ember dobrak.
SILVIA : iiihhh, sadis deh lo, kaya dokter bedah aje, masa
muka orang mau diganti ember dobrak! Yuu…!
DI KANTIN SEKOLAH. TAMPAK SILVIA SI BANCI KALENG LAGI SIBUK NGEGOSIP MENCOMBLANGI MARKONA DAN JUMENI UNTUK MEREBUT HATI JUMENA.
MARKONA : eh, banci kaleng! Gimana tuh kabarnya Jumena?
Udeh lo sampein salam gue? Trus gimane kira-kira
die bakal nembak gue nnggak?
SILVIA : eh, bacot belumut! Kalo ngomong asal ngejeplak aje.
Gue tuh bukan banci kaleng, gue wanita sama kaya
elu pade. Gini-gini gue juga mahluk Tuhan tau!
JUMENI : ude, deh elu ngomong apa sama Jumena? Bener, kan
die naksir gue? Tapi tetep gue jual mahal dulu
MARKONA : alah, Jumena kagak bakal mau sama anak IPS
kampungan kaya elu, miskin lagi!
SILVIA : eh, gerobak dangdut ngemeng aje lo, gue dulu yang
ngomong, maen nyelonong aje kaya cecurut!
JUMENI /
MARKONA : ye, udah elu ngomong!
SILVIA : ye, eke kagak tau siape yang dipilih Jumena. Kita liat
aje nanti, yuu..! EXIT
JUMENI, SI BANCI KALENG, DAN MARKONA BERLALU DARI KANTIN.
MUSIK : FADE IN – FADE OUT
SEKELOMPOK ANAK IPS DAN ANAK IPA TAMPAK SEDANG TEGANG. MEREKA SEPERTINYA AKAN BERKELAHI. DI ANTARA KELOMPOK ITU ADA JUMENI, JEMENA, MARKONA, DAN SI BANCI KALENG. MEREKA KELIHATANNYA SERU SEKALI ADU MULUT. SATU SAMA LAIN TIDAK MAU MENGALAH.
SISWA IPS 1 : e, gerobak dang dut! Elu tuh gak pantes jadi anak
IPA, apa lagi IPS, gak sudi la yau!
YANG LAIN : betulllllll….banget!
SISWA IPA 1 : e, dasar anak IPS, mau coba-coba gaul sama anak
IPA, nggak lagi! Belajarnya aja di mal!
YANG LAIN : iiiiiihhh, norak!
SISWA IPS 2 : sembarangan! Anak IPA gayanya aja sebakul,
otaknye sih, secobek! Ngaku kutu buku, kutu
ayam kali!
YANG LAIN : gatel dong!
SISWA IPA 2 : (MARKONA) Eh, elu bisa buktiin gak? Jangan Cuma
ngomong aje dong!
SISWA IPS 3 : bisa. Buktinya setiap kelulusan anak-anak IPA yang
mau ke perguruan tinggi, ngambilnya mata pelajaran
IPS.
YANG LAIN : takut kali! Atau nggak sanggup (TERTAWA)
JUMENI : STOP! Berhenti! Ngapain ngadu bacot nggak ada
artinya!
JUMENA : hai, manis! Wah..wah..betinanya nongol juga! Cantik
nian! Kita akhiri permusuhan kita selama ini kalau
kamu mau jadi pacar gua. Oke! (SAMBIL MENOEL
DAGU JUMENI)
YANG LAIN : Oke ……!
JUMENI : (MENAMPAR JUMENA) lo pikir gue segampang itu!
ngaca dong anak mami! Pulang dulu aja sebelum babak
belur! Nyusu sama kambing!
YANG LAIN : (TERTAWA) anak kambing mau pacaran, ciaannn
deh!
JUMENA : manis, mau anak kambing kek, mau ditampar berkali-kali, yang penting dikau mau jadi pacarku. Setuju man?
YANG LAIN : setujuuuuuuuuu bangettttttt!
JUMENI : iiih, gak sudi gue, mendingan gue jomblo deh.
SISWA IPA 3 : (MARKONA) uhhh, muna banget! Dasar jablai sawah
cocok buat ngusir burung!
SILVIA : wah, si sarang nyamuk ngomong seenaknya! Kita
serang aja!
JUMENI : ya, kita serang, mulai!
PADA AKHIRNYA MEREKA JADI BERKELAHI DENGAN SENGIT. TAPI SEBENTAR SAJA KARENA MEREKA MERASA ADA YANG KEHILANGAN. JUMENA DAN JUMENI TIDAK ADA DI HADAPAN MEREKA. JUMENA JUMENI MENGHILANG TAK TAHU KE MANA.
SISWA IPA 4 : hei, Jumena gak ada! Jumena hilang!
YANG LAIN : pasti diculik sama burung-burung sawah! Dasar
pecundang-pecundang sawah!
SISWA IPS 4 : hei, Jumeni hilang! Jumeni gak ada di sini!
YANG LAIN : dasar perampok-perampok sawah!
MEREKA SEGERA MENCARI JUMENA-JUMENI. MEREKA BERTERIAK HILIR MUDIK, HINGGA AKHIRNYA MEREKA MENEMUKAN JUMENAN JUMENI SEDANG ASYIK BERMAIN DI PINGGIR PANTAI CILINCING.
DAN MEREKA PUN BERMAIN, BERMANDI, BERCENGKRAMA BERSAMA DI PANTAI. MEREKA LUPA BESOK HARUS UJIAN NASIONAL.
MUSIK : FADE IN – FADE OUT
Putaran 2
Halaman keempat. Nostalgia di dalam kelas.
TAMPAK SISWA-SISWI SEDANG MENGERJAKAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL. MEREKA SIBUK DENGAN DIRINYA MASING-MASING. ADA YANG NERVOUS. ADA YANG MENYONTEK. ADA YANG MELIRIK. ADA YANG TANYA-TANYA. ADA YANG MAIN KERTAS LEMPAR. ADA YANG MAIN SMS. ADA YANG NGEBET BUKU. POKOKNYA SITUASI DAN KONDISINYA MENDUKUNG.
Halaman kelima. Nostalgia di lapangan upacara.
( PEMBACAAN PUISI UPACARA SEENAKNYA DIIKUTI PESERTA UPACARA )
CATATAN : GERAK, EKSPRESI DAN MINI KATA DISESUAIKAN SAJA
(IMPROVISASI)
PEMBINA UPACARA : nah, bapak dan ibu guru, serta anak-anakku, pada
kesempatan ini saya yang menjadi Pembina upacara.
Nah, bicara soal geografi, sekolah kira ini betul-
betul sekolah mewah. Untuk itu kita bersyukur,
karena sekolah kita aman, nyaman, jauh dari
preman. Karena letak sekolah kita di depan tidak,
di belakang tidak, di tengah tidak, di pinggir tidak,
jelasnya sekolah kita ini letaknya mepet dengan
sawah. Demikian amanat saya selaku Pembina
upacara. Terima kasih.
PESERTA UPACARA DIBUBARKAN.
Halaman keenam. Nostalgia amplop kelulusan.
MUSIK : FADE IN – FADE OUT.
SISWA-SISWI SEPAKAT MEMBUKA AMPLOP KELULUSANNYA DI LAPANGAN SEKOLAH. MEREKA MEMULAI DENGAN HITUNGAN MUNDUR.
JUMENA : gue lulus! Gue lulus!
JUMENI : gue juga lulus! Yee…gue lulus!
YANG LAIN : yeee…gue lulus! Gue juga lulus! Kita llus semua! Eh,
liat si Markona bacot belumut! Kenapa dia nangis!
Kenapa lo Markona?
MARKONA : gue sedih karena bahagia.
YANG LAIN : maksud lo, lo juga lulus?
MARKONA : gue nggak lulus Ujian. Tapi gue bahagia, karena gue
lulus ujian KUA. Gue mau kawin!
YANG LAIN : Huuuuuuuuuuuuuu…norak bangetttt

MUSIK : FADE IN – FADE OUT

SELESAI (@Teater Langsa)

 

naskah drama

Do’a Si Miskin

 

Musik Pagi.
Pagi hari tatkala ayam jantan masih berkokok dan embun-embun mulai berterbangan. Anak-anak mulai bangun dari tidurnya, dan menyanyikan sebuah lagi dari tempat tidurnya masing-masing
Inilah pagi ayam jantan berkokok
Membangunkan matahari
Embun-embun bercengkrama
Pada rerumputan
berkemas menyiapkan diri untuk pergi ke sekolah
Mereka siap dan pergi ke sekolah.
  1. Anak-Anak : (berteriak bersama) berangkat ke sekolah!(bernyanyi) Oh ibu dan ayah selamat pagi Ku pergi sekolah sampai kan nantiSesampainya di ruang kelas mereka berucap salam dengan sesama teman mereka.
  2. Renti : hai teman-teman, selamat pagi dan selamat belajar! Sebelumbapak ibu guru datang, mari kita berlatih menyanyikan hymne guru, bagaimana?
  3. Teman-teman : setuju….
Teman-teman sekolah menyambut dengan suka ria ajakan untuk berlatih bernyanyi.
Mereka kemudian membuat formasi barisan koor hymne

   3. Renti : dua, tiga, empat
   4. Anak-Anak : (koor)

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan ku ukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa
Di tengah nyanyian hymne, satu persatu mereka meninggalkan Lita. Hanya Mega yang masih setia menemani
Musik mengalun sedih
 
   6. Lita : Mega, kenapa teman-teman meninggalkan kita?
   7. Mega : saya tidak tahu
   8. Lita : saya heran, padahal kan tadi teman-teman bersemangat untuk
belajar bernyanyi
   9. Mega : ya, mungkin mereka belum sarapan
 10. Lita : maksudnya?
 11. Mega : ya mereka tidak kuat menahan lapar, kemudian mereka pergi
untuk beli jajan sebagai pengganti sarapan
 12. Lita : aneh!?
 13. Mega : kamu tadi sudah sarapan?
 14. Lita : tidak biasa
 15. Mega : maksud kamu?
 16. Lita : ya, saya tidak biasa sarapan sebelum berangkat ke sekolah
 17. Mega : jadi kamu belum sarapan kan?
 18. Lita : belum
 19. Mega : kalau begitu ayo kita beli jajan seperti mereka
 20. Lita : saya tidak punya uang
 21. Mega : sudahlah, ayo! (menarik tangan Lita)

Menghilang pergi ke kantin diiringi musik sedih
Diam
Musik ceria mulai terdengar. Hanung dan teman temannya berkumpul menyanyi dan menari

22. Hanung : hai teman-teman, aku punya uang banyak sekali
23. Rozi : halaaah, paling-paling kamu bohong
24. Hanung : hai Rozi, sejak kapan kamu tidak percaya sama saya?
25. Rozi : sejak kamu belum mentraktir kita
26. Eko : iya Hanung, kalau kamu betul-betul banyak uang. Traktir kita lagi dong!
27. Hanung : ah kalian, selalu saja minta ditraktir
28. Supri : lha kalau kita yang mentraktir ya tidak pantas, yang banyak
uangnya kan Hanung
29. Hanung : okelah, let’s go (sambil merogo sakunya mencari uang, namun
tak menemukannya) sebentar, uang saya dimana ya? Oh ya saya
ingat, uang itu tadi saya simpan di saku tas (mengambil tas dan
mencari uangnya, namun ia tidak menemukan uangnya)
30. Hanung : uang saya dimana ya, kok tidak ada. Hai teman-teman, apa kalian
menemukan uang saya?
31. Eko : paling kamu lupa tidak membawanya
32. Hanung : tidak, saya ingat betul, tadi saya simpan di saku tas ini
33. Supri : paling-paling sudah kamu buat beli jajan.
Di sasat mereka kebingungan, tiba-tiba Renti masuk kelas
34. Renti : ada apa ini?
35. Hanung : hai Renti, kamu yang mengambil uang saya?
36. Renti : apa kamu bilang Hanung?
37. Hanung : kamu mengambil uang saya!
38. Renti : jangan sembarangan kamu menuduh orang
39. Hanung : saya tidak menuduh. Saya hanya tanya
40. Renti : Hanung, Itu artinya menuduh
41. Hanung : terserah kamu. Sekarang kembalikan uang saya
42. Renti : dengar Hanung. ibu bapak saya tidak pernah mengajari saya
menjadi pencuri. Ibu bapak saya mengutuk anak-anaknya berbuat
yang merugikan orang lain.
43. Eko : sudah diam! Jangan bertengkar
44. Supri : Hanung, bagaimana kalau kamu tanya pada Lita dan Mega. Pada
waktu kita keluar beli jajan, mereka kan masih di dalam kelas
45. Rozi : ya hanung, tanya saja mereka berdua
46. Hanung : kalau begitu mari kita cari mereka
Mereka pun beramai-ramai memanggil Lita dan Mega. Mereka memaksa Lita dan Mega ke ruang kelas dan mengadilinya.
47. Lita : ada apa ini, kenapa kalian berbuat kasar kepada kami?
48. Rozi : ya, ini pantas diperlakukan pada pencuri
49. Mega : apa kamu bilang?
50. Eko : Mega, jangan berlagak. Terus terang aja!
51. Mega : hai teman-teman, maksud kalian apa?
52. Hanung : Lita si anak miskin dan kamu Mega. Tidak biasanya kalian
berdua ke kantin membeli jajan.
53. Lita : terus kenapa kalian berbuat kasar pada kami? Apa tidak boleh
kami sesekali membeli jajan.
54. Hanung : hai si miskin, diam! Darimana kamu dapat uang?
55. Lita : dibelikan sama Mega
Teman-teman lain mulai merasa menemukan siapa pencurinya
56. Rozi : hai teman-teman, sudah jelas kan siapa yang mencuri uang
Hanung.
57. Eko : pencurinya adalah……
58. Hanung : stop tidak perlu kalian jawab
59. Eko : Pencurunya adalah…..
60. Supri : Stop, tidak perlu dijawab. Tidak perlu dikatakan. Semua disini
sudah mengetahui siapa pencurinya. Hanung tanya sekali lagi
pada Lita!
61. Hanung : Lita si anak miskin, dari mana kamu uang untuk beli jajan?
62. Mega : hai, apa maksud kalian, kalian menuduh kami mencuri uang
kalian?
63. Hanung : Diam Mega, aku tidak tanya kalian.
64. Hanung : Lita, jawab! Dengan uang siapa kamu beli jajan?
65. Lita : saya dibelikan Mega
66. Eko : kesimpulanya, pencurinya adalah…………
67. Supri : stop, sekali lagi tidak perlu dijawab. Kita semua sudah tahu
pencurinya.
68. Renti : Mega, kalian mengerti kan maksud teman-teman?
69. Mega : ya aku mengerti. Kalian menuduhku mencuri uang Hanung.
70. Hanung : (marah) mega aku tidak menuduhmu. Tapi ini kenyataan. Kamu
adalah pencurinya
71. Mega : (marah) Hanung, jangan sembarangan kamu bicara..
72. Eko : Mega, jangan berkelit.
73. Mega : oh jadi kalian bersepakat menuduh kami pencuri
Teman-teman lain ramai berteriak mengatakan Mega dan Lita yang mengambil uang Hanung.
74. Hanung : dengarkan mereka Mega… bukan saya saja yang mengatakan
kamu dan temanmu si miskin itu pencuri. Tapi semua teman yang
ada di sini bersepakat bahwa kalian yang mengambil uang saya
75. Mega : atas dasar apa kalian menuduh kami?
76. Supri : ketika teman-teman pergi jajan, kalian masih saja tinggal di kelas
77. Eko : dan hari ini kamu banyak uang, buktinya kamu beli jajan
78. Hanung : Mega akui saja perbuatan tercela itu.
79. Mega : Berapa uang kamu yang hilang?
80. Hanung : lima puluh ribu
81. Mega : silakan cari di tas saya atau tas Lita
82. Hanung : Teman-teman tolong geledah tas mereka berdua
Teman-teman Hanung mengeluarkan semua isi tas mereka berdua tapi mereka tak menemukannya.
83. Eko : tidak ada Nung!
84. Rozi : ya jelas tidak ada, uangnya sudah dibelikan jajan
85. Mega : saya membeli jajan tidak dengan uang sebesar itu. Saya hanya
mebeli satu bungkus kerupuk yang harganya lima ratus rupiah
dan dengan uang lima ratus rupiah. Kerupuk itu kami makan
berdua. Demi Tuhan tidak lebih dari itu. Tanyakan pada Bulek
penjual jajan itu kalau tidak percaya!

86. Lita : ya aku akui itu, memang aku tidak sering keluar kelas untuk beli
jajan seperti kalian. Aku akui, kalian memang benar memanggilku dengan sebutan si miskin karena kami benar-benar anak miskin. Lebih dari itu yang aku alami. Kami bukan saja miskin, tapi kami juga tidak punya ibu. Sungguh teman kami tak pernah melakukan perbuatan tercela itu (menangis mengingat ibunya)

Musik mengalun sedih, mengiringi nyanyian

87. Mega : (menyanyi) Oh ibu air matamu

Ku ingin bersimpuh padamu
Nyanyikan dongeng belaianmu
Surga di telapak kakimu

88. Lita : maafkan saya ibu, sungguh aku tidak melakukan perbuatan yang tidak terpuji itu. Sungguh ibu saya bukan pencurinya.

Tuhan kabulkanlah do’a si miskin yang sedang teraniayah ini.
Tuhan berikanlah peringatan kepada orang-orang yang memakan barang yang tidak menjadi haknya.
Tuhan berikanlah peringatan kepada orang-orang yang memakan barang yang tidak menjadi haknya.
Tuhan berikanlah peringatan kepada orang-orang yang memakan barang yang bukan haknya
Tuhan berikan kami petunjuk menuju jalan yang benar, jalan yang Engkau ridloi.
Tuhan, sungguh kabulkan do’a si miskin yang piatu yang kini
sedang teraniaya.
Nyanyian Mega terus mengalir mengiringi doa si yatim. Sedang Lita khusuk menagisi do’anya pada Tuhan.
Tiba-tiba Rozi dan Eko mengerang kesakitan. Mereka sakit perut. Mempertanyakan jajan yang mereka beli

89. Eko : aduuh sakit
90. Rozi : perutku juga sakit, aduuuh
91. Eko : mungkin roti yang kita beli tadi. Roti itu mungkin sudah jamuran.
92. Rozi : bukan hanya roti itu, tapi uang yang kita gunakan untuk membeli
93. Eko : maksudnya uang yang kita curi itu
94. Rozi : juga do’a Lita si miskin yang piatu itu.
95. Eko : aduuuh sakit
96. Rozi : perutku juga sakit, aduuuh

-----------Tamat--------------------

Minggu, 23 Oktober 2011

Kelompok dan sutradara


Unsur-unsur Teater

Unsur-unsur dalam teater antara lain }:

1. Naskah/Skenenario

Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang duicapkan.

2. Skenario

Skenario merupakan nsakah drama (besar) atau film, yang isinya lengkap, seperti : keadaan, properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting dan sebagainya. Tujuan dari naskah/skenario untuk sutradara agar penyajiannya lebih realistis.

3. Pemain/Pemeran/Tokoh

Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron biasa disebut aktris/aktor.

Macam-macam peran :
a. Peran Utama
Peran Utama Yaitu peran yang menjadi pusat perhatian penonton dalam suatu kisah
b. Peran Pembantu
Peran Pembantu Yaitu peran yang tidak menjadi pusat perhatian
c. Peran Tambahan/Figuran
Figuran Yaitu peran yang diciptakan untuk memperkuat gambar suasana

4. Sutradara

Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater/drama/film/sinetron

5. Properti

Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama atau film.Contohnya : kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain

6. Penataan

Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain: a. Tata Rias
Tata Rias adalah cara mendadndani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih meyakinkan
b. Tata Busana
Tata Busana adalah pengaturan pakaina pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya : pakaian sekolah lain dengan pakaian harian
c. Tata Lampu
Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung
d. Tata Suara
Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara

7. Penonton

Penonton adalah undur dalam pementasan drama/teater/sandiwara atau film karena sebagai saksi dari hasil akhir kerabat kerja. Penonton sebagai evaluator yang mengapresiasi dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan. Bentuk karya seni akan sia-sia jika tidak memiliki penikmat karya.Pada setiap pementasan seni pasti ada penonton. Penonton menonton untuk menghibur hatinya dan bagi senimannya bisa sebagaievaluator dari karyanya.

Referensi

  1. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  2. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  3. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  4. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  5. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  6. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  7. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  8. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  9. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  10. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  11. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  12. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  13. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  14. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  15. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  16. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  17. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  18. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
  19. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni

Seni Teater

Indonesia kaya akan seni.Seni merupakan unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar perkembangan manusia sebagai pencipta dan penikmat karya seni. Karya seni dapat dilihat dari bentuk pakaian dan rias, jenis makanan dan hidangan, jenis-jenis pertunjukan, berbagai upacara adat dan prosesinya, dan lain-lain, Salah satunya adalah sebi pertunjukan yaitu bentuk teater.Seni Teater adalah seni yang kompleks, artinya dapat bekerjasama dengan cabang seni lainnya.Di Indonesia mempunyai dua teater, diataranya adalah :

1. Teater Tradisional

2. Teater Modern

Teater Tradisional

Teater Tradisional adalah bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis masing-masing daerah.

- Ketoprak dari Yogyakarta
- Ludruk dari Surabaya
- Wayang Orang dari Jawa Tengah/Yogyakarta
- Lenong dan Topeng Blantik dari Betawi

Ciri-ciri Teater Tradisional

Teater Tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah),
2. Pementasan sederhana,
3. Ceritanya turun temurun.

Teater Modern

Teater Modern adalah cerita yang bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari, atau karya sastra.
contoh Teater Modern :
a. drama
b. teater
c. sinetron
d. film

Ciri-ciri Teater Modern

- Panggunga tertata
- Ada pengaturan jalan cerita
- tempat panggung tertutup




 


teater modern indonesia


Membaca tulisan “Qua Vadis Teater Modern Indonesia,
benarkah?, Perlu Penyegaran, bukan Penyeragaman” (Jawa Pos, 30/6),
terdapat sejumlah kerancuan yang berakibat pada penyesatan pandangan tentang teater Modern di Indonesia. Hal ini lebih diperparah oleh asumsi-asumsi yang tidak berdasar tentang teater SAE yang melahirkan “sejumlah pengekor”. Padahal, sangat jelas bahwa apa yang dilakukan oleh teater SAE sama sekali berbeda dengan apa yang dilakukan oleh teater-teater lainnya, termasuk oleh teater Kubur dan Payung Hitam. Meskipun Dindon dan Andi Bersama di teater Kubur pernah bergabung dengan teater SAE, tetapi mereka memiliki pandangan yang sangat berbeda. Begitu pula dengan aktor yang sangat penting dalam teater SAE dan kini membintangi sejumlah sinetron serta menjadi presenter acara flora dan fauna di sebuah stasiun TV swasta , yakni Zainal Abidin Domba, memiliki pandangan yang berbeda dengan apa yang diinginkan oleh Boedi S. Otong selaku penggagas maupun pelopor penting “teater anthropologis” di Indonesia.
Teater Modern di Indonesia hingga saat ini dipahami sebagai teater yang menggunakan naskah tertulis untuk membedakannya dengan teater tradisional yang menggunakan naskah lisan secara turun temurun. Itu pulalah sebabnya, mengapa Bakdi Sumanto menyebut teater Gandrik sebagai teater “post-tradisi”. Pengertian ini menjadi sangat tidak memadai lagi, karena teater tradisional sejak dilaksanakan berbagai festival teater rakyat-tradisional pertengahan tahun tujuh puluhan --memuncak di tahun delapan puluhan, dan berkembangnya media televisi, mulai memberlakukan naskah-naskah yang bukan berasal dari sastra lisan, tetapi mengembangkan naskah-naskah yang aktual dari persoalan-persoalan sosial ada. Untuk itu, tidak pada tempatnya lagi untuk memandang konsepsi teater dari bagaimana teks lakon dipergunakan.
Maka, teater modern di Indonesia dapat ditelusuri dari bagaimana aktor dan sutradara memposisikan dirinya dalam teater. Teater modern di Indonesia adalah teater dengan posisi aktor dan sutradara tidak lagi memiliki penafsir tunggal. Hal ini telah dimulai oleh Putu Wijaya yang membangun kepengarangan bersama dalam melahirkan teaternya. Hal ini tidak terdapat pada Rendra (Bengkel Teater), Arifin C Noer (Teater Kecil), Teguh Karya (Teater Populer), Nano Riantiarno (Teater Koma) maupun Suyatna Anirun (Studiklub Teater Bandung). James Roose-Evans, menyebut Jacques Copeau sebagai bapak teater modern. Copeau dalam manifesto terakhirnya (1913), mengatakan “Pour l’oeuvre nouvelle qu’on laisse un treteau nu!”. Sebuah panggung yang terang, sebuah ruang kosong. Lima puluh tahun kemudian diikuti oleh Peter Brook. Apakah telah terjadi penyeragaman?
Istilah penyeragaman dengan munculnya teater-teater yang tidak lagi memperlakukan tubuh seperti apa adanya, tubuh yang distilisasi, non verbal dan seterusnya, bukanlah bentuk penyeragaman. Semua itu proses yang lazim, yakni sebuah penguatan atas suatu mainstream dalam pertumbuhan teater. Pekerja teater mencoba untuk merebut hati publiknya dengan cara yang hampir sama dengan apa yang dilakukan teater pendahulunya. Atau, melakukan semacam percobaan untuk sesuatu yang dipandang dapat dieksplorasi lebih jauh. Tapi, semua itu tidak akan berlangsung lama. Karena setiap esensi bentuk yang dilakukan memiliki dasar historisnya sendiri. Tidak semua orang bisa melakukannya. Memang, di sebuah festival teater SMU di Yogyakarta pernah terjadi bentuk penyampaian yang nyaris seperti Gandrik, (saya sendiri sempat menyaksikannya) tapi semua orang tahu, bahwa itu bukan Gandrik. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari pola pertumbuhan semacam ini.
Khusus mengenai teater SAE yang dianggap melahirkan sejumlah “pengekor”, saya sangat tidak sepakat dengan asumsi ini. Teater SAE yang lebih dari sepuluh tahun membangun teater, dan lahir dari Festival Teater Remaja, lalu tidak berproduksi lagi harus dilihat sebagai suatu persoalan alami dalam suatu gagasan teater. Saya kebetulan berada di tengah-tengah teater ini ketika mengalami krisis “ideologis” yang menajam. Pada waktu itu sedang berlangsung penggarapan teater dengan judul Ayah Telah Berwarna Hijau. Beberapa tahun kemudian, sejumlah penggiat teater inipun sempat memainkan satu lakon yang dipimpin oleh Bustro Q. Yoga, dipentaskan di Jakarta, Bandung dan Surakarta. Pertanyaannya, apakah suatu teater harus berproduksi setiap hari, setiap bulan atau setiap tahun untuk mengatakan bahwa teater tidak mengalami stagnasi estetik atau artistik? Disnilah persoalan mendasar dari kekeliruan berpikir dalam teater.
Di Indonesia, boleh dikatakan ratusan teater lahir setiap tahun. Kelahiran artistik dan estetik juga sangat luar biasa. Ada teater dari Kalimantan dalam Pekan Seni Mahasiswa Nasional dua tahun lalu, bermain dari tali ke tali, bergelantungan untuk mengatakan bahwa tidak ada lagi tanah yang bisa mereka pijak, karena seluruh hutan di Kalimantan telah dirampas oleh para pemegang HPH. Saya menyarankan sdr. Indra Tranggono menyaksikan teater-teater di luar Yogyakarta. Di Yogyakarta itu, teater memang sangat sulit berkembang disebabkan oleh kuatnya pengaruh paham sastra dalam memandang teater. Teater dilihat dari kaca mata sastra, bukan kaca mata teater itu sendiri. Sejarah teater di Indonesia telah berubah jauh dari apa yang kini ditulis di buku-buku berbahasa Indonesia. Sedangkan sejumlah buku terjemahan yang ada, mengalami kesulitan interpretasi karena bukan merupakan bagian dari eksplorasi teater kebayakan para pekerja teater di Indonesia. Memang sulit bagi seorang sastrawan untuk membaca teater pada saat sekarang ini, termasuk sdr. Shoim Anwar. Bahkan, masyarakat secara umum pun merasa ditinggalkan oleh gagasan teater satu dasawarsa terakhir. Kita memang membutuhkan para kritikus teater yang mampu menjembatani jurang yang semakin lebar tersebut.
Mengenai akar teater di Indonesia, Akhudiat mungkin benar. Tapi, teater Indonesia tetap memiliki akar. Sedikitnya ada tiga akar yang menjalar dalam tubuh teater modern di Indonesia. Pertama, akar “stambulan” yang membangun teater tradisional. Kedua, akar teater “Barat” yang membangun prinsip teater ATNI, Asdrafi dan teater-teater yang bercorak realisme, naturalisme, dan romantisme. Ketiga, akar eksperimental yang melawan prinsip legitimasi teks lakon. Ketiga akar ini bisa tumbuh secara sepihak, tetapi dapat pula merupakan gabungan dari dua akar, bahkan ketiga akar itu dapat berjalan beriringan. Inilah keunikan teater modern Indonesia bila dibandingkan dengan teater di Eropa dan Amerika, maupun teater di Asia, Afrika, dan Australia. Khusus teater di Eropa, mereka memiliki akar historis yang lebih jelas, terutama dengan kuatnya hubungan mereka dengan perjalanan teater sejak era klasik (Yunani Kuno). Diaspora teater modern Indonesia pun juga unik, karena kebudayaan itu memang berdiri bebas tanpa ada yang bisa menguntitnya --termasuk rezim otoriter Orde Baru sekalipun, sampai ke akar-akarnya. Lalu, siapa bilang terjadi “pembusukan sejarah” atau pelapukan?
Indra Tranggono mengatakan, "artinya, ide-ide estetik maupun ide-ide sosial yang terkemas dalam kreativitas teater, akhirnya gagal menjawab tantangan zaman, sehingga tak terhindar untuk menjadi usang, lapuk dan busuk". Sungguh ironis bila teater dituntut untuk mampu menjawab tantangan zaman melalui ide-ide estetik maupun ide-ide sosial. Ini merupakan pemikiran yang mengada-ada. Teater tidak lahir untuk mengubah masyarakat. Di Jerman, para salesman, tukang parkir, pegawai percetakan, politikus mengikuti latihan teater tidak untuk mengubah masyarakat Jerman. Mereka masuk ke teater untuk mengubah diri mereka sendiri, agar mereka mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Teater yang membesar-besarkan dirinya untuk dapat melakukan revolusi sosial atau mengubah keadaan masyarakat adalah teater-teater omong kosong. Sama omong kosongnya dengan teater-teater yang menyibukkan diri dengan drama-drama yang bukan presentasi dirinya. Peter Brook mengatakan teater dengan drama-drama semacam itu sebagai “teater sampah”. Karena perbudakan teks lakon itu juga melahirkan diktatoritas sutradara, dan hilangnya otoritas aktor sebagai manusia juga dalam teater. Seni teater adalah seni peran, pertama, terakhir dan selamanya, jelas Granville-Barker. Atau, Jerzy Grotowski menegaskan teater adalah pertemuan aktor dan penonton, tidak perlu ada tata rias bahkan panggung sekalipun.
Modal dasar teater adalah manusia yang memandang dan menjalani kehidupannya. Bukan yang lain. Kalau modal manajemen teater itu soal lain. Selama ini memang terjadi juga kerancuan dalam membedakan mana yang teater, dan mana yang manajemen teater. Karena pekerja teaternya merangkap untuk mencari uang, mencari penonton, mencari sponsor, dan mencari penulis untuk membicarakan teaternya. Sehingga, teater tidak dilihat dari kemungkinan eksploratif yang terjadi, tetapi bagaimana perburuan untuk menghidupi para pekerja teater tersebut. Hal ini memang tidak terpisahkan dengan kebijakan besar negara dalam memandang kesenian, termasuk teater. Pemerintah tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk membangun kehidupan teater.
Akhirnya, memang cukup menarik bila memandang gejala yang baru saja tumbuh di Indonesia dengan ikut sertanya sejumlah artis menjadi aktor dalam teater. Rendra pernah melakukannya di tahun 1987, ketika menampilkan Zoraya Perucha dalam lakon Oidipus Rex karya Sophocles di Balai Sidang Senayan Jakarta. Namun demikian, gejala yang baru saja muncul di Jakarta itu, lebih merupakan suatu tarik menarik dan upaya menghilangkan kesan, bahwa artis yang bermain di sinetron itu hanya jual tampang. Mereka ingin mengatakan, bahwa gue juga bisa akting lho. Dan, itu belum merupakan tradisi baru, atau pengaruh teater instan. Bila Royal Theatre Shakespeare London di pertengahan tahun delapan puluhan juga memainkan para artis dalam pertunjukannya, barangkali seperti yang dikatakan Akhudiat, yakni adanya kejenuhan dari penonton. Tapi, di Indonesia, penonton tidak mengalami kejenuhan. Yang terjadi adalah ketidaktahuan. Begitu pula dalam memandang teater modern di Indonesia yang penuh ketidaktahuan. Dan, itulah teater modern Indonesia. Apa mau dikata?

teaterquw

Hari Teater Dunia yang bertepatan pada tanggal 27 Maret 2011
teater terbagi menjadi dua yaitu :
1. teater tradisional
2. teater modern

Selasa, 18 Oktober 2011

FLOWCHART

FLOWCHART
Flowchart adalah gambaran secara grafik yang terdiri dari simbol-simbol dari algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah dari alur program.

SIMBOL FLOWCHART
Berikut ini merupakan simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan diagram alir (flowchart) (Tabel 2.1):
Tabel 2.1. Tabel Simbol Flowchart
SIMBOL
NAMA
FUNGSI
Terminator
Permulaan/akhir program.
Garis Alir (Flow Line)
Arah aliran program.
Preparation
Proses inisialisasi/pemberian harga awal.
Process
Proses perhitungan/proses pengolahan data.
Input/Output Data
Proses input/output data, parameter, informasi.
Predefined Process
(Sub Program)
Permulaan sub program/proses menjalankan sub program.
Decision
Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk proses selanjutnya.
On Page Connector
Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada satu halaman.
Off Page Connector
Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada halaman berbeda.


MACAM-MACAM FLOWCHART
            Ada lima macam bagan alir (flowchart), kelima macam flowchart (http://agungsr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4536/FLOWCHRT.DOC) itu, antara lain :
  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem.
  1. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
Bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Menggunakan simbol-simbol yang sama dengan bagan alir sistem.
  1. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
Merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Fungsi penggunaan gambar tersebut adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang mengerti dengan simbol-simbol bagan alir.
  1. Flowchart Program (Program Flowchart)
Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.
  1. Flowchart Proses (Process Flowchart)
Merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Juga dapat menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan oleh suatu kegiatan.

PERBEDAAN LINUX DAN WINDOWS

sumber artikel :
www.inibudi.web.id2011082211-perbedaan-linux-dan-windows

PERBEDAAN LINUX DAN WINDOWS

Memang tidak bisa dipungkiri, jika “alam bawah sadar” seseorang pada umumnya tertanam kata Windows ketika berkaitan dengan pengoperasian komputer. Baik itu aplikasi perkantoran, permainan, hiburan, bahkan Windows-nya sendiri. Windows oriented merupakan salah satu dilema yang perlu kita “pecahkan”, bahwa sesungguhnya yang tertanam di komputer itu bukan hanya Windows saja.
Persoalan kedua; jika memang anda tahu bahwa selain Windows itu ada Linux, jangan pernah samakan Windows dengan Linux dari sisi penggunaan dan kehandalan, apalagi jika mengatakan salah satu distro linux adalah Windows versi sekian  :-D
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai perbedaan antara Windows dan Linux, perlu kita luruskan dahulu mengenai Linux. Linux sebenarnya adalah inti dari sebuah sistem operasi atau disebut sebagai kernel. Seharusnya jika dikatakan sebagai sistem operasi, maka kata GNU/Linux lebih tepat digunakan. Tetapi kali ini, kata Linux akan kita gunakan untuk membedakan dengan Windows.
Banyak hal yang membedakan antara Windows dan Linux terutama dari sisi penggunaan dan kehandalan. Kelebihan dan kekurangan diantara keduanya bisa dilihat dari 11 perbedaan secara umum melalui tabel berikut ini :
No
Windows
Linux
1
Closed Source
Open Source
2
Lebih mengutamakan Grafis
Grafis dan teks
3
Lisensi berbayar
Free (bisa di-download)
4
Hanya boleh dipakai oleh yang bersangkutan (yang membayar lisensi)
Bebas dipergunakan oleh siapa saja
5
Hanya satu pengembang
Banyak pengembang dan komunitasnya (distro)
6
Program aplikasi terpisah
Sudah terdapat program aplikasi (satu paket)
7
Sering hang dan mudah crash
Stabil (maintenance lebih ringan, setelah instalasi driver tidak perlu restart)
8
Mudah diserang virus
Masih bebas virus
9
Sudah banyak SDM-nya
SDM masih sedikit
10
Perkembangan +/- 4 tahun sekali
Perkembangan +/- 6 bulan sekali
11
Security kurang aman
Security lebih aman
Dari perbedaan di atas, bisa anda simpulkan kelebihan dan kekurangannya
  1. Linux itu Susah; Susah atau tidak susah sebenarnya kembali kepada kebiasaan, jika anda membiasakan diri dengan Linux, maka anda tidak akan bilang susah. Ibarat memiliki smartphone baru dengan sistem operasi Android misalnya, hanya butuh waktu luang untuk belajar, anda bisa gunakan smartphone tersebut. Dari kata “susah” yang anda katakan, tersimpan peluang besar untuk anda kembangkan
  2. Tidak semua produsen hardware dan software mendukung Linux; Ibarat Windows, hardware dan software pun produknya ada yang mendukung open source ada yang tidak. Jangan salahkan Linux jika ada perangkat hardware atau software yang tidak bisa anda install, tapi salahkan sendiri perangkat software dan hardware yang closed source
Demikian 11 perbedaan antara Linux dan Windows, serta sedikit analisis dari saya mengenai perbedaan tersebut. Silahkan anda pilih yang terbaik di antara keduanya. Perbedaan itu indah bukan ?